Momen pernikahan adalah salah satu momen penting dalam kehidupan seseorang. Proses menyatukan dua insan ini tentu perlu diabadikan karena tidak akan terulang kembali. Segala persiapan pun perlu dipersiapkan dari jauh-jauh hari, termasuk dalam memilih vendor fotografer untuk rangkaian acara pernikahan.
Beberapa hal harus dipertimbangkan, seperti pemilihan konsep, penyediaan properti, dan lokasi yang sesuai. Peralatan sang fotografer pun juga akan mempengaruhi hasil fotonya nanti. Apalagi zaman sekarang kamera canggih, drone, dan perlengkapan lainnya bisa digunakan agar mendapat hasil yang maksimal.
Memilih jasa fotografer ibarat mencari jodoh, gampang-gampang susah dan belum tentu langsung cocok. Agar tidak kebingungan dalam memilih vendor fotografer yang tepat, berikut kami hadirkan 6 tips untuk Anda.
-
Survei dan Riset
Hal pertama dalam menentukan vendor fotografer pre-wedding adalah membuat daftar jasa foto yang terpercaya. Anda dapat mencari jasa foto yang bisa memenuhi keinginan, baik jasa foto studio maupun kini jasa foto luar ruangan yang menjadi tren.
Dari daftar tersebut lakukanlah survei terhadap setiap jasa foto. Anda dapat melakukannya dengan datang langsung ke tempat atau melalui laman media sosial. Rekomendasi dari rekan atau keluarga juga dapat Anda pertimbangkan karena mungkin mereka sudah pernah menggunakan jasa fotografer tersebut.
Pastikan vendor foto pre-wedding yang Anda pilih memiliki pengalaman di bidangnya. Tidak hanya itu, Anda juga perlu memerhatikan peralatan dan properti yang mereka sediakan. Jika vendor menggunakan kamera yang tidak sesuai atau properti yang sudah usang tentunya hal ini akan mempengaruhi kualitas foto Anda nantinya.
-
Tentukan Budget
Setelah membuat daftar jasa foto dan melakukan penyaringan mana yang rasanya sesuai dengan konsep foto yang Anda inginkan, selanjutnya adalah menentukan budget atau anggaran. Dalam menentukan anggaran, Anda tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak. Carilah vendor yang menawarkan harga bersahabat dengan kualitas terbaiknya. Hal ini bukan tanpa sebab, melainkan Anda harus bijak mengatur anggaran pernikahan karena Anda perlu mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya.
Anda juga bisa mencoba bernegosiasi untuk masalah harga. Jika sesuai, nantinya bukan tidak mungkin Anda akan mendapat potongan harga. Namun, Anda juga harus menawarkan sesuatu sebagai timbal baliknya, seperti menawarkan jasa fotografer tersebut kepada relasi ataupun anggota keluarga lainnya.
-
Mengecek Portofolio
Mendokumentasikan momen berharga tentu hal yang tidak ingin Anda lewatkan. Kegiatan dokumentasi sangat berguna dalam mengabadikan momen tertentu dan hasilnya bisa dikenang di masa depan. Sekarang waktunya Anda mengecek portofolio mereka untuk mengetahui bagaimana vendor tersebut bekerja dan melihat hasil dari pemotretan sebelumnya.
Portofolio sebuah vendor biasanya dapat Anda lihat pada album yang telah disiapkan di studio. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan zaman, kini Anda dapat melihat portofolio tersebut melalui website dan media sosial. Alternatifnya, klien juga bisa meminta vendor untuk mengirimkannya secara pribadi melalui email ataupun pesan.
Foto merupakan karya seni yang dinikmati secara berbeda oleh setiap individu bergantung pada selera dan gayanya masing-masing. Untuk itu, penting untuk memilih fotografer yang bisa menyesuaikan dengan konsep kliennya. Jangan memaksakan satu vendor untuk mengikuti konsep yang mungkin mereka tidak bisa mewujudkannya karena bisa membuat hasil foto tidak maksimal.
-
Diskusikan Paket
Biasanya vendor fotografer mempunyai beberapa paket yang bisa dipilih oleh calon klien. Paket tersebut meliputi durasi fotografer bekerja, berapa banyak album yang akan didapat, dokumentasi video, serta hasil dokumentasi apakah hanya cetakan atau soft copy juga disertakan.
Biaya fotografer untuk pre-wedding bisa dimulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah bergantung kepada paket yang dipilih. Misalnya, paket foto pre-wedding dengan konsep casual couple seharga Rp1,6 juta. Dengan biaya tersebut sudah termasuk sewa studio, pakaian, properti, dan makeup artist bawaan.
Jika ingin menghemat, Anda dapat memanfaatkan baju yang ada di lemari dan juga properti pribadi. Hal seperti ini cocok dilakukan untuk konsep berfoto yang sederhana dan tidak memerlukan banyak barang sebagai properti.
Agar tidak merasa tertipu atau terbebani, ada baiknya Anda menanyakan perihal biaya tambahan kepada vendor saat berdiskusi. Bukan tidak mungkin biaya tambahan bisa dikenakan kepada klien. Lokasi foto pre-weddiing di luar kota misalnya sebagai salah satu faktor adanya biaya tambahan yang harus ditanggung klien.
-
Diskusikan tentang Opsi Alternatif Jika Terjadi Sesuatu
Salah satu pembahasan yang tidak boleh ketinggalan saat berdiskusi dengan vendor adalah mengenai pilihan alternatif jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya saja ketika Anda memilih konsep berfoto di luar ruangan tetapi pada hari H ternyata cuaca tidak mendukung, di sini perlu adanya kejelasan dari vendor tentang bagaimana mereka mengatasinya.
Selain itu, apabila memilih konsep berfoto di dalam ruangan Anda bisa menanyakan cara mengatasi exposure dan menentukan lighting yang tepat untuk Anda dan pasangan. Jika masih ragu atau kurang paham, tanyakan langsung kepada vendor supaya mendapatkan solusinya.
-
Tandatangani Kontrak
Langkah terakhir dalam menentukan vendor fotografer adalah menandatangani kontrak kerja oleh kedua belah pihak, baik pihak klien dan juga fotografer. Tentunya kontrak dikeluarkan setelah kesepakatan antara klien dan penyedia jasa tercapai.
Disarankan Anda membaca dan memperhatikan isi dari kontrak yang disediakan, pastikan poin yang tertulis sesuai dan saling menguntungkan. Hal ini berguna untuk melindungi hak dan kewajiban klien terhadap vendor dan begitu juga vendor terhadap klien.
Demikian 6 tips yang dapat Anda lakukan untuk memilih vendor fotografer yang tepat. Tentukan konsep yang sesuai dan komunikasikan pada vendor yang bersangkutan agar hasilnya memuaskan. Semoga bermanfaat!
0 Comments